Foto: Buah durian tampaknya dipasarkan kepada para pedagang
Durian
tanaman jangka panjang membutuhkan yang cukup lama bilah ditanam perlu dirawat
secara baik sampai pohon durian akarnya dapat menyerap sari makanan
kesekitarnya maka pohon durian dapat tumbuh tanpa ada perawatan secara intensif
dari manusia. Perawatannya dapat dilakukan seminimalnya supaya tanaman durian
bebas dari tanaman lain disekitar tanaman pohon durian yang menyerap sari
makanan dari tanaman durian itu, pembersihan tanaman durian dilakukan supaya
tanaman durian pada saat musim menghasilkan buah yang melimpa, pada saat pohon
durian berbunga selama 2 (dua) minggu, bunganya gugur mengasilkan buah selama 4
(empat) bulan lamanya menunggu buah durian besar, selama 2 (dua) bulan kemudian
buah masak dipohon dan jatuh dari pohon, buahnya dapat dijual ke pasar pagi
hari Mindiptanah Distrik Mindiptanah Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua
Republik Indonesia. Mayoritas masyarakat di Kampung Mindiptana Distrik
Mindiptanah Kabupaten Boven Digoel memiliki tanaman pohon durian.
Pada
saat musim durian banyak masyarakat yang berjualan durian dipasar pagi/pasar
kaget Mindiptanah, sementara pembelinya sangat kurang dipasar Mindiptanah
membuat masyarakat banyak rugi pada saat musim durian. Banyak masyarakat lebih
memilih memasarkan hasil buah durian di Tanah Merah Ibu Kota Kabupaten Boven
Digoel demi mencari keuntungan yang lebih besar agar kebutuhan yang ingin
dicapai, dapat tercapai. Standar harga-harga rata-rata buah durian dipasaran
mencapai Rp 5000; buah kecil, Rp 10.000; buah sedang, Rp 15000; buah besar, Rp
25000; lebih besar, Rp 50.000; buah sangat besar. Musim uang juga beredar
kesetiap pemilik pohon durian yang memiliki banyak pohon lebih dari satu pohon.
Masyarakat lebih banyak memilih memasarkan komoditi tanaman durian di Kabupaten
Merauke karena di Kabupaten Merauke tanpa ada tawar-menawar para konsumen
langsung membelinya. Gambar/foto diatas telah menggambarkan buah durian milik
Pak Yohanis Yang Yong,SE.,dijual kepada pedagang di Ibu Kota Distrik Mindiptana
karena berbagai aspek penghambat yang tidak dapat diungkapkan, tidak mengurung
niat beliau untuk memiliki banyak tanaman durian mencapai 500 (lima ratus)
hingga 1000 (seribu) pohon, pohon karet mencapai 500 (lima ratus) sampai 1000
(seribu) pohon, memiliki tanaman pohon kenari sebanyak 10-50-an pohon, memiliki
tanaman pohon rambutan tak bisa dihitung banyaknya pohon rambutan yang terdiri
dari komoditi tanaman pohon rambutan buahnya manis, memiliki tanaman pohon
manggistan sebanyak 50-100 pohon, memiliki dusun saguh, memiliki tana-tanah
yang legalitas hukumnya dijamin sebagai aset kekayaan pribadi tanpa ada
penghisapan, pemerasan terhadap aset pemerintah dengan berbagai cara kotor
seperti manusia-manusia lain di Kabupaten Boven Digoel yang memiliki harta
kekayaan dengan cara kotor/haram, lebih lanjut pohon rambutan rata-rata yang
pohon jantan ditebang untuk bahan lokal bangunan, rata-rata yang asam ditebang
kemudian dijadikan bahan bakar, bahan lokal bangunan rumah, namun tak mengurung
niat melakukan penaman berskalah besar salah satunya adalah pembibitan yang
dilakukan menggunakan kaleng yang disebut dengan polibek sebanyak 100-an pohon,
eksperimen ini pertama kali dilakukan Pak Yohanis Yang Yong,SE., ternyata
berhasil tumbuh bertahan lama selama bertahun-tahun, memiliki hutan komoditi
tanaman nenas seluas 100-200 hektar, melakukan penanaman pohon pinang
raksasa/nibung yang baru ditanam, memiliki tanaman kayu besi.
Apabilah musim
durian maka disitulah musim peredaran uang pada saat itu pulah ke tangan
masyarakat yang mempunyai komoditi tanaman pohon durian 1 (satu) pohon, dua
pohon, tiga pohon, empat pohon, lima pohon, bahkan 10 pohon, 50-100 pohon,
300-500 pohon didistrik Mindiptana. Ketika komoditi tanaman pohon durian mulai
berbunga, masyarakat mulai berpikir tentang keuntungan yang akan diperoleh,
terbayang uang begitu banyak didapatkan pada saat hasil panen buah durian yang
akan dipasarkan, maka itulah yang disebut dengan musim uang beredar sampai
dikampung-kampung. Pada saat musim durian, mayoritas masyarakat Suku
Muyu-Mandobo di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kao memiliki pendapatan mencapai Rp
500.000;-Rp 1.000.000; ditangan masing-masing pemilik pohon durian perharinya,
maka berdasarkan topik pembahasan diatas mengatakan bahwa "MUSIM DURIAN MUSIM UANG." Banyak pelanggan yang datang
menggunakan truk-truk dari sejak pagi subuh, siang, sore dan malam,hanya untuk
mengangkut buah durian. Selanjutnya dari pembahasan musim buah
durian, musim uang, dapat kita bahas lebih lanjut kepada pemanfaatan biji
durian yang akan kita bahas disini akan tidak meyakinkan setiap umat manusia
dimuka bumi karena rata-rata manusia masih awam dalam menjadikan sesuatu
bermanfaat bagi umat manusia juga bahan makanan hewan,banyak manusia masih
menganggap buah durian saja yang dapat bermanfaat bagi manusia. sayangnya
banyak umat manusia hanya bisa mengkonsumsinya, sementara mereka tidak tahu
manfaat biji durian dalam menunjang kebutuhan manusia disektor lain
pengembangan dan pemanfaatan buah durian,biji durian ini manfaat selebihnya
tidak setiap mencoba untuk menjadikan biji durian yang bermanfaat bagi umat
manusia dimuka bumi termasuk manusia yang mendiami rimba raya Kabupaten Boven
Digoel,khususnya manusia suku Muyu-Mandobo Daerah Aliran Sungai (DAS) Kao
termasuk masyarakat non papua dan papua lainnya. Biji durian jika diteliti
dengan metode eksperimen akan bermanfaat bagi kebutuhan binatang seperti
ikan,ayam,serta sejenis binatang lainnya yang dipelihara manusia kemudian
dijual dalam hasil produksi yang tidak sedikit dari yang dihasilkan menggunakan
moling pengiling bahan-bahan yang akan dijadikan kue itu, bisa dimanfaatkan
untuk menggiling biji durian untuk menjadikan pakan ternak (makanan ternak)
seperti pakan ternak lainnya. Biji durian dalam aktivis pengamatan ketika saya
Yohanis Yang Yong,SE., bersama kaka saya Yoseph Dominggus Tombi, membuang biji
durian dalam kolam ikan ternak peliharaan miliknya ternyata biji durian ketika
membusuk dimakan ikan dan udang, tetapi darat ketika kita berdua membuang biji
durian, ternyata dimakan ternak ayam. Sepulang dari hasil pengamatan dan
diskusi tentang hasil pengamatan itu, saya Yohanis Yang Yong,SE., mulai
mencobanya, Pak Minggus juga mulai mencobanya dengan cara menggiling
menggunakan teknologi seadanya adalah menggunakan mesin moling pembuat kue.
selanjutnya memberikan makan kepada tersebut mengkonsumsinya ternyata ternak
ayam,ikan,sehat tanpa ada efek jerah. Sementara kulitnya bisa dijadikan bahan
bakar lokal ditungkuh untuk memasak, sedangkan isi dagingnya mengandung lemak
nabati, protein nabati, bilah dikonsumsi baik bagi kesehatan tubuh jasmani
manusia baik dewasa maupun anak-anak. Tampaknya membutuhkan penelitian lebih
lanjut tentang manfaat biji durian lebih lanjut, juga membutukan teknologi yang
berkapasitas makro dan mikro agar dapat mengelolah biji durian dijadikan pakan
ternak dalam skala besar yang bisa dipasarkan, jika dalam hasil penelitian
lebih lanjut dianggap layak.
Telah
diuji coba: Pak Mantri Yoseph Dominggus Tombi&Yohanis Yang Yong,SE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar