Kedatangan Bapak Lambertus Awok
di Kota Tanah Ibu Kota Kabupaten Boven Digoel adalah mengurus kepentingan
kedinasan (ingin melanjutkan tugas) sebagai seorang Guru Kontrak berdasarkan SK
NOTA TUGAS yang menjadi idaman teknis administrasi birokrasi fungsional yang
mempersulit Bapak Lambertus Awok tetap berprofesi sebagai seorang Guru Non PNS.
Kedatangan beliau pada hari Senin 24 Oktober 2016, pukul 3.00 (sore) Waktu
Indonesia (WIT), bertempat di kediaman Marthen Maita, beliau beristirahat
selama 30 menit lamanya kemudian menghubungi anak kandungnya Pak Yohanis Yang
Yong SE., melalui telepon seluler (HP), anaknya menuju tempat tinggal beliau
beristirahat, membawanya kekediaman tepat di kompleks kampung timur.
Selama dirumah anaknya beliau
dilayani dengan kemampuan yang ada, beliau dikawal selama pergi-pulang kekantor
Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel, mengurus kepentingannya di Kantor
Dinas Perbatasan Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua Republik Indonesia. Dari
hasil komunikasi yang efektif ternyata ada surat rekayasa dari
kelompok-kelompok kepentingan yang dibekap oleh para intelektual lainnya yang
hanya mempunyai tujuan mempersulit Bapak Lambertus Awok menjalankan tugas di
Anggamburan. Alasan-alasan dasar yang kurang mempersulit beliau menerima haknya
adalah tidak menjalankan tugas dengan baik ditempat tugas, maka gajinya tidak
bisa dibayarkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel, sementara Bapak
Lambertus Awok sudah bertugas lama sebagai Guru Kontrak selama ± 40 tahun
mengajar, sayangnya gaji/honor tidak pernah dibayar dengan baik sesuai masa
kerjanya.
Pada hari Selasa 25 Oktober 2016,
pukul 8.30 (pagi) Waktu Indonesia (WIT), beliau bertemu semua pimpinan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel,
dari hasil kordinasi yang sangat efektif dengan pimpinan SKPD Kantor Dinas
Pendidikan di Tanah Merah Ibu Kota Kabupaten Boven Digoel, ada
kebijakan-kebijakan dari semua pimpinan untuk Bapak Lambertus Awok bertugas
kembali di Kampung lain yang bebas dari intimidasi, teror, rencana pembunuhan
secara sistematis oleh kelompok-kelompok kepentingan yang selama ini
menunggangi masyarakat hanya untuk menyelamatkan kepentingan mereka yang
berujung pada finansial. Hari Rabu 25 Oktober 2016, pukul 8.00 (pagi) Waktu
Indonesia Timur (WIT), anak kandungnya Pak Yohanis Yang Yong,SE., berkunjung ke
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel menemui Sekertaris Dinas
Pendidikan menyampaikan masa kerja beliau sekaligus merasionalisasi alasan
beliau tidak menjalankan tugas di Kampung Anggamburan SD YPPK Anggamburan
Distrik SESNUK Kabupaten Boven Digoel. Pada hari Kamis 26 Oktober 2016, pukul
8.30 (pagi) Waktu Indonesia Timur (WIT), menghadap semua para pimpinan di
Kantor Dinas Pendidikan beliau dijelaskan secara baik dari semua pimpinan
mengenai tempat tugas yang akan beliau ditempatkan, hari Kamis 27 Oktober 2016,
pukul 8.00 (pagi) Waktu Indonesia Timur (WIT), beliau pergi lagi ke Kantor
Dinas Pendidikan mengenai ketepatan waktu penerbitan SK NOTA TUGAS.
Dari hasil kordinasi sangat
begitu efektif dengan semua pimpinan yang ada di Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Boven Digoel, Bapak Lambertus Awok mendapatkan angin segar dari para
pimpinan di Kantor Dinas Pendidikan yang menyangkut dengan tempat tugas beliau
yang jelas agar beliau kembali menjalankan tugas secara baik seperti dahulunya
juga ada kebijakan lain, salah satunya atas petunjuk pimpinan beliau
mengikutinya sesuai petunjuk pimpinan, atas perintah pimpinan beliau
melaksanakannya, atas permintaan pimpinan beliau melaksanakannya, maka pesanan “beliau
kepada semua pimpinan bahwa besok apabilah terjadi kekeliruan diantara kita,
saya bawaan sebagai seorang Guru Kontrak biasa memohon kepada semua pimpinan
untuk tidak saling mempersulit diantara sesama kita. Atas kebijakan yang telah
diperintahkan semua pimpinan beliau hanya menjalankannya. Mengingat jasa baik
pengabdian belaiu selama bertahun-bertahun honor sebagai seorang Guru
Kontrak/Guru Tutor, maka semua pimpinan memberikan kebijakan baginya, namun
untuk bebas dari semua tudingan berbagi pihak yang akan merekayasa hanya karena
kepentingan saja, ada komunikasi yang efektif dengan ketua Tim yang selama ini
mengurus semua kepentingan Sekolah-sekolah Dasar, bahkan beliau mengajaknya
langsung kekediaman anaknya yang beliau sementara tempati, tujuannya bebas dari
semua tuduhan.
Sementara itu kehidupan di Kota
Tanah Merah Ibu Kota Kabupaten Boven Digoel sangat sulit menurut Bapak
Lambertus Awok, selama kurun waktu dua (2) minggu berada bersama anak
kandungnya beliau merasa sulit untuk dapat hidup terutama biaya hidup rumah
tangga yang sangat mahal harganya. Kepentingan lainnya adalah menjenguk anaknya
yang menghilang ditempat tugas selama berbulan-bulan tanpa ada kabar berita
untuk pulang kampung halaman RT 03 Kampung Mindiptana Distrik Mindiptana
Kabupaten Boven Digoel. Selama hidupnya bersama anak kandung ada komunikasi
sangat efektif diantara mereka berdua baik siang maupun malam. Beliau merasa
puas ketika melihat wajah muka anak kandungnya masih sehat walaupun ada teror,
intimidasi dari kelompok-kelompok kepentingan yang menunggangi
kelompok-kelompok sosial yang selama ini melakukan teror, intimidasi, bahkan
ada rencana pembunuhan secara sistematis terkordinir, tapi bukan sekarang akan
dilaksanakan. Kondisi anaknya sangat sehat dapat menjalankan tugas dengan baik
di Kantor Badan Pengelolah Perbatasan Dan Kerja Sama Daerah Kabupaten Boven
Digoel dengan baik pulah hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar